MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN
PEMANFAATAN PROGRAM MEDIA
A.
Pola
Pemanfaatan
Ada beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran.
Berikut ini pola-pola pemanfaatan media pembelajaran yang dapat dilakukan.
1. Pemanfaatan
Media dalam Situasi Kelas (classroom
setting)
Dalam tatanan (setting) ini, media pembelajaran
dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu. Dalam merencanakan
pemanfaatan media itu guru harus melihat tujuan yang akan dicapai, materi
pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan itu, serta strategi belajar
mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan itu.
2. Pemanfaatan
Media di Luar Situasi Kelas
Pemanfaatan media
pembelajaran di luar situasi kelas dapat dibedakan dalam dua kelompok utama:
a.
Pemanfaatan
Secara Bebas
Pemanfaatan
secara bebas ialah bahwa media itu di gunakan tanpa control atau diawasi. Pemakai
media menggunakan media menurut kebutuhab masing-masing. Biasanya pemakai media
menggunakannya secara perorangan. Dalam menggunakan media ini pemakai tidak
dituntut untuk mencapai tingkat pemahaman tertentu.
b.
Pemanfaatan
Media Secara Terkontrol
Pemanfaatan
media secara terkontrol ialah bahwa media itu digunakan dalam suatu rangkaian
kegiatan yang diatur secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Sebelum
memanfaatkan media, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dibahas atau
ditentukan terlebih dahulu.
c.
Pemanfaatan
Media Secara Perorangan, Kelompok, atau Massal
1) Media
dapat digunakan secara perorangan, Artinya, media itu digunakan oleh seorang
saja. Banyak media yang memang dirancang untuk digunakan secara perorangan.
Media seperti ini biasanya dilengkapi dengan petunjuk pemanfaatan yang jelas sehingga orang dapat menggunakannnya dengan
mandiri.
2) Media
dapat digunakan secara berkelompok
Kelompok
itu dapat berupa kelompok kecil atau besar, media yang dirancang untuk
digunakan secara berkelompok juga memerlukan buku petunjuk. Buku petunjuk ini
biasanya ditujukan kepada pimpinan kelompok. Keuntungan belajar menggunakan
media secara berkelompok ialah bahwa kelompok itu itu dapat melakukan diskusi
tentang bahan yang sedang dipelajari.
Media yang digunakan
secara berkelompok harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu:
a) Suara
yang disajikan oleh media itu harus cukup keras sehingga semua anggota kelompok
dapat mendengarnya.
b) Gambar
atau tukisan dalam media itu harus cukup besar sehingga dapat dilihat oleh
semua anggota kelompok itu.
c) Perlu
ada alat penyaji yang dapat memperkeras suara (amplifier) dan membesarkan gambar (proyektor).
3) Media
dapat juga digunakan secara massal.
Orang
yang jumlahnnya puluhan, ratusan, bahkan ribuan dapat menggunakan media itu
bersama-sama. Media yang dirancang seperti ini biasanya disiarkan melalui
pemancar, seperti radio, televisi. Untuk memudahkan orang yang belajar dengan
menggunakan media seperti ini sebaiknya kepada peserta diberikan bahan tercetak
sebelumnya dan bahan cetak tersebut setidaknya memuat tujuan pembelajaran yang
akan dicapai, garis besar isi, petunjuk tindak lanjut dan bahan sumber lain
yang dapat dipelajari untuk memperdalam pemahaman. Dengan demikian para peserta
dapat menyiapkan diri dalam mengikuti program media itu.
B.
Strategi
Pemanfaatan
Supaya media dapat digunakan secara efektif dan
efisien ada tiga langkah utama yang perlu diikuti dalam menggunakan media.
1. Persiapan
Sebelum Menggunakan Media
Supaya menggunakan media dapat berjalan dengan
baik, kita perlu membuat persiapan yang baik pula. Pertama-tama pelajari buku
petunjuk yang telah disediakan. Kemudian kita ikuti petunjuk-petunjuk itu.
Apabila pada petunjuk kita disarankan untuk membaca buku atau bahan belajar
lain yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, seyogyanya hal tersebut
dilakukan. Hal tersebut akan memudahkan kita dalam belajar dengan media itu. Peralatan yang diperlukan untuk menggunakan
media itu juga perlu dipersiapkan. Dengan demikian, pada saat menggunakannya
nanti, kita tidak akan diganggu dengan hal-hal yang mengurangi kelancaran penggunaan
media itu. Peralatan media perlu ditempatkan dengan baik sehingga kta dapat
melihat atau mendengar programnya dengan enak.
2.
Kegiatan Selama
Menggunakan Media
Yang perlu dijaga selama kita menggunakan
media ialah suasana ketenanagan. Gangguan-gangguan yang dapat mengganggu
perhatian dan konsentrasi harus dihindarkan. Jika menulis atau membuat gambar
atau membuat catatan singkat, usahakan hal tersebut tidak mengganggu
konsentrasi. Media yang digunakan secara berkelompok harus kita jaga benar-benar
supaya tidak berbicara. Kalau kita berbicara, tentu hal tersebut akan
mengganggu teman bicara kita.
3.
Kegiatan Tindak
Lanjut
Maksud kegiatan tindak lanjut adalah untuk
menjajagi apakah tujuan telah tercapai. Selain itu untuk memantapkan pemahaman terhadap
materi
instruksional
yang disampaikan melalui media bersangkutan. Misalnya, melakukan percobaan, melakukan
observasi, menyusun sesuatu dan sebagainya, bila kita masih berbuat kesalahan,
sebaiknya sajian program media bersangkutan diulangi lagi.
C.
Contoh
Kasus Penggunaan Media dalam Pendidikan
Beberapa contoh kasus, baik yang diluar mupun dalam
negeri akan diberikan disini sebagai gambaran umum, maksudnya agar dari
pengalaman-pengalaman tersebut kita dapat belajar menganalisis suatu
permasalahan pendidikan yang mungkin timbul. Selain itu, mempunyai kepekaan
pula dalam menghadapi kasus serupa.
1. Penerapan
di Luar Negeri
Jika kita menengok ke Negara
tetangga, Australia, dapat dilihat bahwa dalam rangka memberikan kesempatan
pendidikan tingkat dasar dan menengah kepada anak-ank yang tinggal jauh
dipelosok, Negara ini sejak tahun 1916 telah menyelenggarakan pendidikan. Pendidikan
ini diselenggarakan melalui korespondensi sebelum kemudian dilengkapi dengan
program siaran radio pada tahun1930.
Cara penyelenggaraan diatur dengan membentuk kelompok-kelompok belajar
di rumah-rumah penduduk. Khususnya bagi anak-anak lanjut usia di Brazilia.
pendidikan Disana mereka belajar,
berdiskusi, dan mengerjakan tugas-tugas dari bahan korespondensi. Disamping
itu, mereka juga mendengarkan siaran radio pada waktu yang telah ditentukan.
Kasus
lainnya adalah proyek Minerva di Brazilia. Tujuan proyek Minerva adalah untuk
memenuhi kebutuhan pendidikan tingkat menengah dengan ijazah Madureza,
khususnya bagi anak-anak lanjut usia di Brazilia. Pendidikan dilaksanakan
melalui siaran radio dan televisi lima jam dalam seminggu dan bersifat formal
untuk mendapatkan ijazah Madureza bersifat non-formal untuk masa liburan dan
akhir pekan. Untuk melaksanakan proyek ini, tiap stasiun pemancar diharuskan
menyiarkan secara serempak lima jam siaran radio dan televisi pendidikan dalam
seminggu. Pembagian waktu belajar diatur dengan tiga puluh menit mendengarkan
siaran. Kira-kira satu setengah sampai dua jam untuk berdiskusi dan mengerjakan
latihan dibawah pengawasan guru atau monitor.
Kasus lainnya
seperti yang dikelola oleh Universitas California di San Diego. Universitas ini
menggunakan media surat kabar untuk penyebaran program perkuliahan. Cara ini
sudah dimulai sejak tahun 1972 dengan sasaran masyarakt dewasa yang tidak
mempunyai kesempatan mengikuti perkuliahan regular secara penuh dan teratur.
Bahan yang dipakai berbentuk modul cetak yang disebarkan secara cuma-cuma oleh
perusahaan-perusahaan surat kabar yang ikut ambil bagian dalam usaha tersebut
dengan koordinasi United Press International (UPI). Disamping surat kabar
sebagai media atau modul utama, program KMS juga ditunjang dengan
program-program kaset, radio dan televisi.
Judul Buku : Media Pendidikan
Penulis : Dr.Arief S.Sadiman, M. Sc.
Penerbit : PT Raja Grafindo Persada
TahunTerbit : 2008
Halaman : 189-205
Tidak ada komentar:
Posting Komentar