Senin, 07 November 2016

Media Pembelajaran tentang PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN



MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN

PEMANFAATAN PROGRAM MEDIA
A.    Pola Pemanfaatan
Ada beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran. Berikut ini pola-pola pemanfaatan media pembelajaran yang dapat dilakukan.
1.      Pemanfaatan Media dalam Situasi Kelas (classroom setting)
Dalam tatanan (setting) ini, media pembelajaran dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu. Dalam merencanakan pemanfaatan media itu guru harus melihat tujuan yang akan dicapai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan itu, serta strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan itu.
2.      Pemanfaatan Media di Luar Situasi Kelas
Pemanfaatan media pembelajaran di luar situasi kelas dapat dibedakan dalam dua kelompok utama:
a.                Pemanfaatan Secara Bebas
Pemanfaatan secara bebas ialah bahwa media itu di gunakan tanpa control atau diawasi. Pemakai media menggunakan media menurut kebutuhab masing-masing. Biasanya pemakai media menggunakannya secara perorangan. Dalam menggunakan media ini pemakai tidak dituntut untuk mencapai tingkat pemahaman tertentu.
b.               Pemanfaatan Media Secara Terkontrol
Pemanfaatan media secara terkontrol ialah bahwa media itu digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Sebelum memanfaatkan media, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dibahas atau ditentukan terlebih dahulu.
c.             Pemanfaatan Media Secara Perorangan, Kelompok, atau Massal
1)      Media dapat digunakan secara perorangan, Artinya, media itu digunakan oleh seorang saja. Banyak media yang memang dirancang untuk digunakan secara perorangan. Media seperti ini biasanya dilengkapi dengan petunjuk pemanfaatan yang jelas  sehingga orang dapat menggunakannnya dengan mandiri.
2)      Media dapat digunakan secara berkelompok
Kelompok itu dapat berupa kelompok kecil atau besar, media yang dirancang untuk digunakan secara berkelompok juga memerlukan buku petunjuk. Buku petunjuk ini biasanya ditujukan kepada pimpinan kelompok. Keuntungan belajar menggunakan media secara berkelompok ialah bahwa kelompok itu itu dapat melakukan diskusi tentang bahan yang sedang dipelajari.
Media yang digunakan secara berkelompok harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu:
a)      Suara yang disajikan oleh media itu harus cukup keras sehingga semua anggota kelompok dapat mendengarnya.
b)      Gambar atau tukisan dalam media itu harus cukup besar sehingga dapat dilihat oleh semua anggota kelompok itu.
c)      Perlu ada alat penyaji yang dapat memperkeras suara (amplifier) dan membesarkan gambar (proyektor).
3)      Media dapat juga digunakan secara massal.
Orang yang jumlahnnya puluhan, ratusan, bahkan ribuan dapat menggunakan media itu bersama-sama. Media yang dirancang seperti ini biasanya disiarkan melalui pemancar, seperti radio, televisi. Untuk memudahkan orang yang belajar dengan menggunakan media seperti ini sebaiknya kepada peserta diberikan bahan tercetak sebelumnya dan bahan cetak tersebut setidaknya memuat tujuan pembelajaran yang akan dicapai, garis besar isi, petunjuk tindak lanjut dan bahan sumber lain yang dapat dipelajari untuk memperdalam pemahaman. Dengan demikian para peserta dapat menyiapkan diri dalam mengikuti program media itu.
B.     Strategi Pemanfaatan
Supaya media dapat digunakan secara efektif dan efisien ada tiga langkah utama yang perlu diikuti dalam menggunakan media.
1.      Persiapan Sebelum Menggunakan Media
             Supaya menggunakan media dapat berjalan dengan baik, kita perlu membuat persiapan yang baik pula. Pertama-tama pelajari buku petunjuk yang telah disediakan. Kemudian kita ikuti petunjuk-petunjuk itu. Apabila pada petunjuk kita disarankan untuk membaca buku atau bahan belajar lain yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, seyogyanya hal tersebut dilakukan. Hal tersebut akan memudahkan kita dalam belajar dengan media itu.  Peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media itu juga perlu dipersiapkan. Dengan demikian, pada saat menggunakannya nanti, kita tidak akan diganggu dengan hal-hal yang mengurangi kelancaran penggunaan media itu. Peralatan media perlu ditempatkan dengan baik sehingga kta dapat melihat atau mendengar programnya dengan enak.
2.         Kegiatan Selama Menggunakan Media
             Yang perlu dijaga selama kita menggunakan media ialah suasana ketenanagan. Gangguan-gangguan yang dapat mengganggu perhatian dan konsentrasi harus dihindarkan. Jika menulis atau membuat gambar atau membuat catatan singkat, usahakan hal tersebut tidak mengganggu konsentrasi. Media yang digunakan secara berkelompok harus kita jaga benar-benar supaya tidak berbicara. Kalau kita berbicara, tentu hal tersebut akan mengganggu teman bicara kita.
3.      Kegiatan Tindak Lanjut
             Maksud kegiatan tindak lanjut adalah untuk menjajagi apakah tujuan telah tercapai. Selain itu untuk memantapkan pemahaman terhadap materi
instruksional yang disampaikan melalui media bersangkutan. Misalnya, melakukan percobaan, melakukan observasi, menyusun sesuatu dan sebagainya, bila kita masih berbuat kesalahan, sebaiknya sajian program media bersangkutan diulangi lagi.



C.    Contoh Kasus Penggunaan Media dalam Pendidikan
Beberapa contoh kasus, baik yang diluar mupun dalam negeri akan diberikan disini sebagai gambaran umum, maksudnya agar dari pengalaman-pengalaman tersebut kita dapat belajar menganalisis suatu permasalahan pendidikan yang mungkin timbul. Selain itu, mempunyai kepekaan pula dalam menghadapi kasus serupa.
1.      Penerapan di Luar Negeri
                 Jika kita menengok ke Negara tetangga, Australia, dapat dilihat bahwa dalam rangka memberikan kesempatan pendidikan tingkat dasar dan menengah kepada anak-ank yang tinggal jauh dipelosok, Negara ini sejak tahun 1916 telah menyelenggarakan pendidikan. Pendidikan ini diselenggarakan melalui korespondensi sebelum kemudian dilengkapi dengan program siaran radio pada tahun1930.  Cara penyelenggaraan diatur dengan membentuk kelompok-kelompok belajar di rumah-rumah penduduk. Khususnya bagi anak-anak lanjut usia di Brazilia. pendidikan  Disana mereka belajar, berdiskusi, dan mengerjakan tugas-tugas dari bahan korespondensi. Disamping itu, mereka juga mendengarkan siaran radio pada waktu yang telah ditentukan.
Kasus lainnya adalah proyek Minerva di Brazilia. Tujuan proyek Minerva adalah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan tingkat menengah dengan ijazah Madureza, khususnya bagi anak-anak lanjut usia di Brazilia. Pendidikan dilaksanakan melalui siaran radio dan televisi lima jam dalam seminggu dan bersifat formal untuk mendapatkan ijazah Madureza bersifat non-formal untuk masa liburan dan akhir pekan. Untuk melaksanakan proyek ini, tiap stasiun pemancar diharuskan menyiarkan secara serempak lima jam siaran radio dan televisi pendidikan dalam seminggu. Pembagian waktu belajar diatur dengan tiga puluh menit mendengarkan siaran. Kira-kira satu setengah sampai dua jam untuk berdiskusi dan mengerjakan latihan dibawah pengawasan guru atau monitor.



 
Kasus lainnya seperti yang dikelola oleh Universitas California di San Diego. Universitas ini menggunakan media surat kabar untuk penyebaran program perkuliahan. Cara ini sudah dimulai sejak tahun 1972 dengan sasaran masyarakt dewasa yang tidak mempunyai kesempatan mengikuti perkuliahan regular secara penuh dan teratur. Bahan yang dipakai berbentuk modul cetak yang disebarkan secara cuma-cuma oleh perusahaan-perusahaan surat kabar yang ikut ambil bagian dalam usaha tersebut dengan koordinasi United Press International (UPI). Disamping surat kabar sebagai media atau modul utama, program KMS juga ditunjang dengan program-program kaset, radio dan televisi.


 
Judul Buku          : Media Pendidikan
Penulis                 : Dr.Arief S.Sadiman, M. Sc.
Penerbit               : PT Raja Grafindo Persada
TahunTerbit         : 2008
TempatTerbit       : Jakarta
Halaman              : 189-205   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar